Medan, dahsyatnews.com – Ketua Tim Advokasi Hukum Pasti Bobby Sumut, Dr. M. Sa’i Rangkuti, SH., MH, angkat bicara terkait aksi sekelompok massa yang mendatangi kediaman Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo di Solo untuk menuntut pembuktian keaslian ijazah UGM milik Jokowi. Menurutnya, tindakan tersebut tidak memiliki dasar hukum dan justru mencoreng etika berdemokrasi.
“Ini bentuk pembusukan politik yang tidak sehat. Apa yang mau dibuktikan lagi? Negara ini punya sistem, punya lembaga hukum dan Presiden Republik Indonesia ke-7, Jokowi telah melalui semua proses itu dengan sah dan benar,” ujar Dr. M. Sa’i Rangkuti, SH,.MH yang juga Ketua Advokasi Hukum Jokowi – Ma’ruf Amin (JAMIN) Sumatera Utara kepada media, Jumat (18/4/2025).
Ia menegaskan, isu seputar ijazah Jokowi sudah berkali-kali dibuktikan tidak berdasar, baik secara hukum maupun administratif. Menurutnya, UGM sendiri telah memberikan pernyataan resmi terkait keabsahan ijazah Presiden Jokowi.
“UGM sebagai institusi pendidikan tinggi yang kredibel sudah mengonfirmasi bahwa Jokowi adalah Alumninya. Lalu siapa yang lebih dipercaya kalau bukan lembaga resminya sendiri?” tegasnya.
Lebih lanjut, Dr. Sa’i menyebut kedatangan sejumlah aktivis yang tergabung dalam TPUA (Tim Pembela Ulama dan Aktivis) ke rumah pribadi Jokowi bukan hanya tidak etis, namun bisa dikategorikan sebagai bentuk intimidasi dan tidak menghormati Bapak Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia ke-7 yang juga bertentangan dengan budaya kita Tepo Seliro atau Sopan Santun.
“Apa pantas rumah pribadi Presiden Republik Indonesia ke-7 didatangi dengan cara-cara yang tidak sopan, namun Karena Jiwa Pempinan masih melekat terhadap Jokowi, Jokowi tetap menerima tamu tersebut dengan baik, saya secara Pribadi Ingin belajar dengan Bapak Jokowi tentang Integritas, Moral, dan Banyak Hal, Pantas Rakyat Indonesia Mencintai Bapak Jokowi, terbukti
Dr. Sa’i juga mengapresiasi langkah tuan rumah yang tetap menerima para pengunjung dengan cara yang damai, bahkan menyediakan makanan ringan khas Solo secara gratis. Ia menyebut hal itu sebagai bukti sikap kenegarawanan Jokowi yang tetap mengedepankan kedamaian dan memilik Adab yang tinggi, meski dalam tekanan.
“Itulah kelas seorang Bapak Jokowi. Dihujat, difitnah, tapi tetap ramah. Ini pelajaran besar bagi kita semua tentang bagaimana menjadi pemimpin yang tidak mudah terpancing provokasi,” tambahnya.
Terakhir, Dr. Sa’i mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk menjatuhkan martabat kepala negara. Menurutnya, jika ada persoalan hukum, seharusnya ditempuh lewat jalur yang benar dengan cara-cara yang dibenarkan oleh Negara Kita, karena Negara kita adalah Negara Hukum “Rule Of Law”, UjarNya.
“M. Sa’i Rangkuti menyampaikan Hentikanlah cara-cara liar seperti ini. Negara kita punya konstitusi. Jangan biarkan publik terus dijejali hoaks dan isu murahan. Kalau terus begini, demokrasi kita bisa rusak,” tutupnya.