SIBOLGA, dahsyatnews.com — Tragedi memilukan terjadi di Masjid Agung Sibolga, Jalan Diponegoro, Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara, Jumat dini hari, 31 Oktober 2025. Berdasarkan rekaman CCTV masjid, terlihat lima orang pria mengenakan kaus berwarna oranye, biru muda, merah hati, biru, dan putih bergaris memasuki teras masjid pada pukul 03.17.30 WIB.
Dari rekaman itu, para pelaku tampak menggiring seorang pria ke teras masjid dan kemudian melakukan serangan brutal. Pria berbaju oranye dan putih menendang korban yang mengenakan jaket biru, diketahui bernama Arjuna Tamaraya. Aksi kekerasan itu terus berlanjut hingga korban terjatuh dan tidak bergerak.
Tampak pula seorang pelaku memijak kepala korban hingga kejang, lalu menyeret tubuh korban yang sudah lemas ke luar masjid. Saat diseret, kaki korban tersangkut di bangku, namun tetap dipaksa hingga bangku terbalik. Rekaman menunjukkan korban akhirnya ditarik hingga ke jalan, di mana tampak beberapa orang lain dan sepeda motor di sekitar lokasi.
Wakil Ketua DPRD Sibolga Prihatin: “Ini Tamparan untuk Kita Semua”
Menanggapi kejadian itu, Wakil Ketua DPRD Sibolga, H. Muhammad Jamil Zeb Tumori, yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Sibolga, menyampaikan keprihatinan mendalam. Ia menilai tindakan sekelompok pemuda yang tega melakukan kekerasan di rumah ibadah merupakan tindakan biadab yang mencoreng nilai kemanusiaan dan keimanan.
“Kejadian yang menyayat hati kita, sekelompok generasi muda Kota Sibolga melakukan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap orang yang singgah di rumah Allah. Kejadian ini tidak bisa ditoleransi,” ujar Jamil Zeb Tumori, Sabtu (1/11/2025).
Ia juga mengungkapkan, pada pagi hari setelah peristiwa itu, ia mendapat kabar bahwa korban Arjuna Tamaraya telah meninggal dunia, menyusul kedua orang tuanya yang lebih dahulu berpulang. “Ada apa dengan generasi muda kita? Ini tamparan untuk kita semua,” ujarnya dengan nada prihatin.
Desakan Penegakan Hukum: “Tangkap Pelaku Tanpa Alasan”
Jamil meminta Polri agar segera menangkap seluruh pelaku tanpa pandang bulu. Ia menegaskan bahwa tindakan kriminal tak boleh dibiarkan, terlebih di tempat suci seperti masjid.
“Kepada pihak kepolisian, saya meminta agar segera menangkap para pelaku apa pun alasannya. Rumah Allah adalah tempat paling nyaman bagi umat manusia, bukan tempat untuk melakukan kekerasan,” tegasnya.
Keluarga Korban Minta Kasus Diusut Tuntas
Sementara itu, salah seorang kerabat korban memohon agar kasus pengeroyokan tersebut diusut hingga tuntas. Ia berharap Wakil Ketua DPRD Sibolga dapat membantu mengawal proses hukum agar para pelaku mendapat hukuman setimpal.
“Kami atas nama keluarga korban, Arjun yang telah meninggal dunia akibat pengeroyokan di Masjid Agung Sibolga, memohon sangat kepada Bapak Jamil Zeb Tumori agar membantu kami mengusut kasus ini sampai tuntas,” ujar kerabat korban sambil menitikkan air mata.
Beberapa anggota keluarga korban juga tampak menangis histeris saat memohon keadilan. Mereka berharap pihak kepolisian segera menangkap dan menghukum seluruh pelaku yang terlibat dalam peristiwa tragis tersebut.
Identitas Korban: Mahasiswa 21 Tahun Asal Tapanuli Tengah
Berdasarkan data Dinas Dukcapil, korban Arjuna Tamaraya tercatat sebagai warga Kelurahan Kalangan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah. Ia lahir di Sibolga pada 15 Juli 2004 dan masih berusia 21 tahun.
Arjuna berstatus pelajar/mahasiswa dengan jenjang pendidikan SLTA/sederajat, sebagaimana tercantum dalam dokumen resmi NIK 1201202506040002 dan Nomor KK 1201030311150009. Kedua orang tuanya, Harjuman dan Fariyanti, diketahui telah meninggal dunia.
Domisili terakhir korban berada di Jalan Utama Lorong KRH Nomor 7, Kelurahan Kalangan, Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Polisi Belum Beri Keterangan Resmi
Hingga berita ini ditayangkan, Kapolres Sibolga AKBP Eddy Inganta belum memberikan tanggapan atau keterangan resmi terkait peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan di Masjid Agung Sibolga tersebut. Sabtu (1/11/2025).











