Medan, dahsyatnews.com/ – Bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh pada akhir November 2025 menimbulkan kerusakan luas serta korban jiwa dalam jumlah tinggi, berdasarkan laporan berbagai media. Ribuan rumah hancur, akses transportasi terputus, dan ratusan warga dilaporkan hilang maupun meninggal dunia.
Ketua DPRD Kota Medan, Drs. Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B, menegaskan perlunya peningkatan status penanganan bencana menjadi bencana nasional. “Ribuan jiwa melayang, banyak warga kehilangan rumah dan kini bertahan di pengungsian tanpa makanan dan minuman layak. Hingga saat ini, akses jalan dan jembatan banyak yang putus, dan masih banyak korban belum tersentuh bantuan,” ujar Wong saat ditemui di Medan, Jumat (05/12/25).
Wong, yang juga Ketua Permabudhi Sumatera Utara, menilai proses evakuasi dan distribusi bantuan masih lambat karena kondisi medan yang sulit ditembus. Ia menambahkan bahwa ribuan pengungsi terpaksa tinggal di tenda darurat dengan persediaan pangan yang semakin menipis. “Korban selamat harus diprioritaskan. Pemerintah daerah wajib memastikan kebutuhan dasar terpenuhi. Banyak warga kini bertahan tanpa kepastian,” tegasnya.
BNPB Laporkan Korban Meninggal dan Hilang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan, Abdul Muhari, menyampaikan pencarian korban tetap dilanjutkan tanpa batas waktu karena masih banyak warga yang hilang.
Hingga Kamis (4/12/2025) pukul 16.00 WIB, BNPB mencatat 836 korban meninggal dengan rincian sebagai berikut:
-
Sumatera Utara: 311 jiwa
-
Sumatera Barat: 200 jiwa
-
Aceh: sisanya dari total gabungan
Sementara total korban hilang mencapai 518 jiwa, terdiri dari:
-
Aceh: 170 jiwa
-
Sumatera Utara: 127 jiwa
-
Sumatera Barat: 221 jiwa
Kerusakan Infrastruktur Masif
Data Pusdatin BNPB per pukul 17.33 WIB menunjukkan kerusakan fasilitas dan infrastruktur yang signifikan:
-
10.500 rumah rusak
-
536 fasilitas umum rusak
-
25 fasilitas kesehatan rusak
-
326 fasilitas pendidikan rusak
-
185 rumah ibadah rusak
-
295 jembatan rusak
Melihat kondisi tersebut, Wong menegaskan bahwa penetapan status bencana nasional menjadi sangat mendesak. “Ini bukan lagi bencana biasa. Kerusakannya luas, korban sangat banyak. Pemerintah pusat harus turun penuh dan segera menetapkan status bencana nasional agar penanganan lebih maksimal,” tegasnya.
Berita ini disusun berdasarkan laporan berbagai media, dan menekankan fakta yang telah diverifikasi untuk kepentingan informasi publik sesuai standar kode etik jurnalistik.













