Jusup Ginting Dorong Penambahan Armada Damkar di Kota Medan

Anggota DPRD Medan, Jusup Ginting, saat menyampaikan keprihatinan atas minimnya armada dan sarana pendukung Dinas Pemadam Kebakaran Kota Medan dalam rapat Pansus Ranperda Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, Senin (10/08/2025). (dahsyatnews.com/Foto: Istimewa).

Medan, dahsyatnews.com/ – Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PDI Perjuangan, Jusup Ginting, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Kota Medan yang dinilai belum maksimal dalam menangani bencana kebakaran akibat keterbatasan armada dan sarana pendukung.

Dalam rapat bersama Panitia Khusus (Pansus) Pembahasan Ranperda Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, Senin (10/08/2025), Jusup Ginting mengungkapkan bahwa saat ini hanya tersedia 20 unit armada Damkar aktif yang tersebar di 6 UPT dan 1 Mako, sementara dari 77 hidran air yang ada, hanya 4 titik yang masih berfungsi.

“Banyak kasus kebakaran yang tidak dapat ditangani dengan optimal. Jumlah armada yang tersedia sangat terbatas, dan hidran air yang tidak berfungsi membuat kondisi makin parah,” kata Jusup.

Menurut legislator dari Dapil 5 Kota Medan ini, kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan karena menyangkut keselamatan jiwa dan harta masyarakat.

“Tugas Damkar menyangkut harkat dan nyawa orang banyak. Sudah saatnya Pemko Medan dan DPRD duduk bersama untuk mencari solusi konkrit dan merealisasikan program prioritas bagi Dinas Damkar,” tegasnya.

PKP Kota Medan Akui Keterbatasan Sarana dan Kewenangan

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas PKP Kota Medan, M. Mendrova, menjelaskan bahwa kendala utama dalam upaya pemadaman kebakaran adalah minimnya armada dan tidak berfungsinya sebagian besar hidran air.

“Dari 77 hidran air yang ada, hanya 4 yang aktif. Mirisnya, seluruh hidran tersebut bukan milik Pemko Medan, melainkan milik PDAM Tirtanadi. Ini membuat kami tidak memiliki kewenangan melakukan perbaikan atau perawatan,” ungkap Mendrova.

Ia juga menambahkan bahwa proses pengisian air ke dalam armada membutuhkan waktu yang lama karena tekanan air yang rendah. Hal ini menyebabkan tim pemadam harus mencari sumber air terdekat yang bisa dijangkau, dan berdampak pada keterlambatan penanganan kebakaran.

“Pernah terjadi kebakaran di Kelurahan Sei Mati, dan karena air dari hidran tidak mencukupi, tim kami terpaksa menggunakan air dari tandon 30-40 ton yang disiapkan di pos. Tapi tentu ini tidak cukup jika skalanya besar,” jelas Mendrova.

Harapan Tambahan Armada dan Tangga Gedung Tinggi

Lebih lanjut, Mendrova mengungkapkan harapan pihaknya agar Pemko Medan dapat menambah satu unit armada penyiram air pada tahun anggaran 2025. Ia juga menekankan perlunya mobil Damkar bertangga 100 anak tangga untuk menjangkau kebakaran di gedung-gedung tinggi yang saat ini belum bisa ditangani dengan maksimal.

Penulis: RedaksiEditor: Cut Riri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *