Tekan Kebocoran Air, Perumda Tirtanadi Optimalkan Jaringan Pelayanan dan Patroli Pipa

Manajemen di bawah kepemimpinan Ardian Surbakti memperkuat tim lapangan untuk menekan angka kehilangan air hingga di bawah 30 persen dan menjaga kualitas layanan pelanggan.

Direktur Utama Perumda Tirtanadi, Ardian Surbakti, Jumat (01/11/2025). (dahsyatnews.com/Foto: Istimewa).

MEDAN, dahsyatnews.com – Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi, Ardian Surbakti, menegaskan komitmennya meningkatkan pendapatan perusahaan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dengan menekan tingkat kehilangan air (losses) yang saat ini masih cukup tinggi.

“Kehilangan air yang sekitar 38 persen ini harus kita perkecil,” ujar Ardian Surbakti kepada wartawan, Jumat (31/10/2025).

Fokus Perbaikan dan Pengawasan

Menurut Ardian, langkah utama yang dilakukan adalah rehabilitasi pipa dinas yang rawan kebocoran, terutama di wilayah yang sering tergenang air parit. Ia menjelaskan, kondisi seperti itu membuat kebocoran sulit terlihat dan berpotensi menurunkan kualitas air yang disalurkan ke pelanggan.

Selain perbaikan pipa, ia juga menginstruksikan seluruh cabang pemasaran, Kepala Bagian Jaringan, dan Divisi Penanggulangan Kehilangan Air (PKA) agar lebih aktif mendeteksi dan menanggulangi kebocoran, baik secara fisik maupun nonfisik.

“Menekan losses juga dapat dilakukan dengan mengganti meter yang bermasalah dan memberdayakan bagian pengawasan agar melakukan kontrol lapangan berbasis data dan fakta,” katanya.

Langkah Teknis dan Administratif

Ardian menambahkan, strategi lain yang ditempuh adalah penggantian meter air kadaluarsa, rehab pipa rusak, serta verifikasi meter produksi. Tindakan rutin seperti patroli pipa bocor dan evaluasi pemakaian air pelanggan juga diperkuat.

“Kerja tim pengecekan ulang pemakaian air pelanggan perlu dimaksimalkan dengan melibatkan tim PKA di setiap cabang,” ujarnya.

Ia menekankan, tingkat kehilangan air per Agustus 2025 yang mencapai 38 persen harus terus ditekan secara serius. “Semoga angka ini bisa terus menurun setiap tahunnya,” ucap Ardian.

Penindakan Sambungan Ilegal

Ardian juga membeberkan salah satu penyebab utama terjadinya losses adalah sambungan liar (illegal connection), yakni pipa yang disambung langsung dari distribusi tanpa melalui meteran.

“Tirtanadi saat ini sedang gencar menekan losses akibat sambungan ilegal melalui tim di masing-masing cabang. Jika ditemukan dan terbukti, pelanggan yang melakukan sambungan pipa secara ilegal akan dibawa ke jalur hukum,” tegasnya.

Data Produksi dan Laba Perusahaan

Perumda Tirtanadi saat ini memiliki 20 cabang pelayanan, terdiri atas zona 1 (14 cabang di Kota Medan, termasuk Sibolangit dan Berastagi) dan zona 2 (6 cabang di sejumlah kabupaten di Sumatera Utara). Hingga September 2025, jumlah pelanggan mencapai 524.283 pelanggan.

Dari 22 Instalasi Pengolahan Air (IPA) di seluruh zona, total produksi air pada September 2025 mencapai 20.817.666 m³ (8.091 liter/detik) dengan total pendapatan sebesar Rp669 miliar lebih dan biaya operasional Rp582 miliar lebih.

Dengan demikian, laba sebelum pajak hingga Triwulan III 2025 tercatat sekitar Rp87 miliar lebih.
“Tirtanadi juga telah memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Pemprovsu tahun 2024 sebesar Rp35 miliar,” ungkap Ardian yang juga menjabat Ketua PD Perpamsi Sumut.

Tirtanadi Tetap Jalankan Fungsi Sosial

Meski fokus pada peningkatan pendapatan, Ardian menegaskan Tirtanadi tetap menjalankan fungsi sosial dengan memberikan kategori tarif subsidi bagi kelompok pelanggan tertentu.

Dukungan Dewan Pengawas

Sementara itu, Dewan Pengawas Perumda Tirtanadi, Andi Atmoko Panggabean, menyambut baik langkah yang diambil Dirut Ardian Surbakti.
“Rencana Dirut dalam menekan losses sangat baik dan bisa meningkatkan PAD Pemprovsu,” ujarnya, Sabtu (1/11/2025).

Andi Atmoko juga mengapresiasi kerja keras manajemen dalam menurunkan angka kehilangan air melalui berbagai upaya teknis dan administratif.
“Upaya ini penting untuk efisiensi perusahaan sekaligus memastikan pelayanan air bersih kepada masyarakat tetap optimal,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *