Viral Kafe Alam Kubur di Deli Serdang: Dikelilingi Makam, Ramai Pengunjung dan Cerita Mistis

Suasana malam di Cafe Alam Kubur yang tetap ramai dikunjungi warga meski berada di tengah kompleks kuburan, Minggu (13/07/2025). (dahsyatnews.com/Foto : Aris Sinurat).

Deli Serdang, dahsyatnews.com – Sebuah kafe bernama Cafe Alam Kubur viral karena letaknya di tengah-tengah kuburan muslim dan tetap ramai dikunjungi warga.

Warung ini terletak di Jalan Tirta Deli, Gang Kamboja, Desa Tanjung Morawa A, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, dan sudah beroperasi sejak Oktober 2024. Ki Ahmad Suhaidi, pemilik kafe, menyampaikan kisah berdirinya Cafe Alam Kubur pada Minggu malam, 13 Juli 2025.

Ia menetap sendirian di lokasi itu selama tiga tahun sebelum membuka kafe. “Awalnya saya ingin menenangkan pikiran karena daerah ini rawan begal,” ujarnya. Ia mengaku pernah menyelamatkan lima korban begal saat wilayah tersebut masih gelap dan sepi.

Karena prihatin dengan situasi sekitar, serta keinginan anaknya untuk berdagang, ia menyarankan membuka usaha di kawasan tersebut. Awalnya hanya menggunakan becak dan peralatan seadanya. Lambat laun, usaha itu berkembang menjadi warung kopi yang kini dikenal luas sebagai Cafe Alam Kubur.

“Dengan adanya warung ini, lingkungan jadi terang, banyak orang lalu-lalang. Jalan yang dulunya tertutup kini terbuka,” kata Ki Ahmad. Ia menyebut masyarakat mendukung penuh keberadaan kafe itu. Kini kawasan yang dulu sepi menjadi ramai bahkan hingga larut malam.

Selain berdagang, Ki Ahmad aktif menggelar forum komunikasi spiritual. Ia dikenal sebagai guru ilmu tasawuf yang rutin mengadakan pengajian di sekitar lokasi. “Saya membuka forum tentang kesadaran manusia berdasarkan ilmu tasawuf,” ungkapnya.

Sementara itu, Suparti, salah satu pengelola warung, juga menyampaikan kisah mistis sejak awal membuka usaha. “Waktu itu dengar suara seperti durian jatuh, ternyata kepala puntung di samping warung,” katanya.

Ia juga bercerita pernah melihat sosok menyerupai wanita tinggi besar berbaju putih tanpa kaki. “Saat itu saya sedang cuci piring, dia tergantung di pohon,” ungkapnya. Sosok itu diyakininya sebagai kuntilanak.

Tak hanya sekali, Suparti mengaku melihat penampakan itu hingga tiga kali. Sekitar sebulan setelah kafe buka, ia juga melihat makhluk besar berbulu mirip genderuwo di jurang belakang warung.

Beberapa pengunjung kafe bahkan mengalami kesurupan. “Ada laki-laki tiba-tiba pingsan. Suami saya yang mengatasi, dia memang paham spiritual,” ujar Suparti.

Ia juga pernah mendengar suara perempuan memesan kopi, padahal tak ada orang di warung. “Saya anggap saudara, saya cuma cari rezeki halal, saya bilang jangan ganggu, bantu saya cari makan,” ungkapnya dengan tenang.

Cafe Alam Kubur terus menjadi magnet bagi warga lokal hingga luar daerah. Pengunjung datang dari Jawa Tengah hingga Aceh. “Kadang jam 2 malam pun masih ramai orang ngopi di sini,” ujar Suparti.

Menurut KUHP Pasal 406, tindakan perusakan tempat ibadah atau area pemakaman bisa dikenai pidana, namun dalam kasus ini, keberadaan warung justru memperbaiki lingkungan tanpa melanggar etika masyarakat.

Pihak pengelola berharap keberadaan warung ini tetap diterima dan dihormati sebagai ruang usaha, sekaligus menjaga nilai-nilai spiritual serta adat lokal.

Penulis: A SinuratEditor: Cut Riri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *