Medan, dahsyatnews.com – Dialah Allah, Sang Pencipta segala sesuatu, yang berfirman kepada Nabi Adam dengan perintah penting yang mengawali perjalanan umat manusia. Allah berfirman, “Wahai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!” (QS. Al-Baqarah: 33). Setelah itu, Adam menyebutkan nama-nama yang dimaksud, memperlihatkan ilmunya kepada para malaikat. Allah kemudian berfirman kepada malaikat-malaikat-Nya, “Bukankah telah Aku katakan kepadamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi? Dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.” (QS. Al-Baqarah: 33).
Dalam ayat yang sama, Allah kembali mengingatkan kita tentang perintah-Nya kepada para malaikat, “Ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam!’ Maka mereka pun sujud, kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 34).
Ini adalah peristiwa monumental yang menunjukkan kehendak Allah serta keangkuhan Iblis, yang menjadi awal dari perpecahan antara ketaatan dan kesombongan. Iblis, yang sebelumnya termasuk golongan malaikat, menolak untuk bersujud kepada Adam karena merasa lebih unggul. Penolakannya menjadi pertanda pertama dari pemberontakan terhadap perintah Allah, yang kemudian menempatkan Iblis dalam golongan yang kafir.
Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi umat manusia. Allah mengajarkan bahwa kesombongan dan pembangkangan terhadap perintah-Nya akan membawa kepada kehancuran. Sedangkan kepatuhan, seperti yang ditunjukkan oleh para malaikat, merupakan jalan menuju kedekatan dengan-Nya.
Kisah ini mengajarkan bahwa pengetahuan dan ketaatan adalah kunci untuk meraih keridhaan Allah, sementara kesombongan hanya akan membawa pada kehancuran, seperti yang dialami Iblis. Ketaatan yang ditunjukkan oleh para malaikat mengajarkan kepada umat manusia untuk senantiasa tunduk pada perintah Allah.
Sumber: Buku kisah para nabi karya Ibnu Katsir.